Kesehatan (bag. 2)

Diambil dari website : http://www.rsisultanagung.co.id/

1. Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
2. Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabet
3. Rahasia Panjang Umur
4. Hidup Sehat Bersama Cokelat
5. Pengertian dan Definisi Vitamin - Fungsi, Guna, Su...
6. Cara Menahan Orgasme
7. Penyakit Gagal Ginjal
8. Merawat Organ Kewanitaan
9. Mencegah Batu Ginjal dan Batu Empedu
10. Tips Mengendalikan Kolesterol
11. Tips Tidur Nyenyak Dimalam Hari
12. Tipe Penyakit Diabetes
13. Alergi pada Anak dan Pencegahannya
14. SEPUTAR PENYAKIT TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK
15. SINDROMA DOWN, PENYEBAB UTAMA RETARDASI MENTAL
16. Kelainan Refraksi: Rabun Saat Melihat Benda Jauh
17. DIABETES MELITUS
18. Stop AIDS

Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.Penyakit Leukemia Akut dan KronisLeukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis selKetika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.Penyebab Penyakit LeukemiaSampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.Tanda dan Gejala Penyakit LeukemiaGejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.Penanganan dan Pengobatan LeukemiaPenanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:1. Chemotherapy/intrathecal medications2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik5. Transfusi sel darah merah atau platelet.Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.



Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabetesi

PREDIKAT brokoli sebagai superfood sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-zat yang berfaedah bagi kesehatan.

Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat diabetes. Peneliti dari Universitas Warwick meyakini, zat yang bernama sulforaphane ini, memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah.

Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mempu merangsang produksi enzim-enzim yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.

Orang yang mengidap diabetes tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke; yang keduanya juga berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.

Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.

"Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik. Kami berharap itu akan terjadi," ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.

Rahasia Panjang Umur

INGIN tetap awet muda dan mencapai usia lebih dari seratus tahun? Ikutilah 10 tip gaya hidup sehat berikut ini. Rahasia ini diperoleh dari suatu hasil jajak pendapat terhadap 100 orang yang berusia lebih dari seratus tahun (centenarian) di Amerika Serikat.

Salah satu tip yang paling dianjurkan menurut jajak pendapat ini adalah tetaplah berinteraksi, berhubungan dekat dengan keluarga atau pun teman. Rahasia lainnya selalu berupaya untuk membuat otak dan pikiran selalu aktif dan menjaga hati tetap bahagia dengan tertawa. "Jika saya boleh menitipkan suatu pesan, janganlah berhenti untuk berpikir. Selamanya," ungkap seorang wanita yang sudah mencapai 102 tahun, Maurice Eisman.

Sedangkan hal yang harus selalu Anda hindari dan jauhkan dari hidup, kata Eisman, adalah adalah stres. "Saya kira hal yang paling buruk adalah stres, dan Anda dapat menghindarinya dengan cara mengatur kehidupan Anda," tegasnya.

Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan per telepon ini terungkap bahwa beberapa partisipan ternyata juga memiliki gaya hidup modern. Sekitar 19 persen di antaranya mengaku memakai ponsel, 12 persen terbiasa memakai Internet dan 3 persen bahkan berkencan dengan seseorang yang dikenal lewat chatting. Sebanyak 45 persen juga mengenal pemenang American Idol 2005, Carrie Underwood.

Ditanya tentang siapa selebritas favorit yang ingin mereka ajak bila ada kesempatan makan malam, sebagian besar memilih aktor Bill Cosby disusul pegolf Tiger Woods dan presenter Oprah Winfrey. Britney Spears dan Howard Stern juga masuk favorit, meski pilihannya paling sedikit.

Jajak pendapat ini digagas GfK Roper Public Affairs & Media pada bulan April dan Mei dalam suatu program koordinasi kesehatan untuk para lansia. Oleh karena para centenarian yang dilibatkan adalah mereka yang kondisinya sehat, hasil jajak pendapat ini mungkin tidak dapat mewakili setiap orang pada rentang usia tersebut.

Berikut adalah 10 tip diikuti dengan persentase seberapa penting maknanya bagi hidup para centenarian :

* Tetap dekat dengan keluarga dan teman : 90%
* Menjaga pikiran tetap aktif : 89%
* Tertawa dan memiliki rasa humor: 88%
* Tetap memelihara kerohanian atau spiritualitas: 84%
* Terus berharap dapat melewati hari-hari baru: 83%
* Tetap bergerak dan olahraga : 82%
* Memelihara rasa kebebasan : 81%
* Makan dengan sehat : 80%
* Tetap mengikuti berita dan perkembangan terbaru : 63%
* Terus mencari kawan baru: 63%

Hidup Sehat Bersama Cokelat

Hidup sehat bersama cokelat? Apa memang bisa? Hm…Bukannya cokelat mengandung banyak kalori yang tidak baik untuk kesehatan terutama bagi mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan dan jerawat? Anehnya, walaupun berkembang anggapan seperti itu, toh cokelat masih menjadi makanan favorit banyak orang dari berbagai status sosial, kelompok umur dan jenis kelamin, bahkan pada hari-hari tertentu ada yang identik dengan cokelat.
Tidak banyak yang tahu kalau cokelat mengandung antioksidan flavonoids yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Cokelat berasal dari tanaman kakao dan kakao sendiri sangat tinggi mengandung flavanols yang termasuk ke dalam golongan flavonoid phytochemical. Tanaman lain yang mengandung zat sejenis adalah tanaman teh dan anggur, namun kandungan flavanols pada cokelat jauh lebih tinggi daripada tanaman lain.
Lalu bagaimana dengan kandungan lemak yang ditemukan pada kakao? Yap, hal tersebut memang benar, kakao mengandung asam lemak jenuh, tetapi sebagian besar berupa asam stearat yang menurut beberapa penelitian tidak akan menaikan kadar kolesterol darah seperti halnya asam lemak jenuh lainnya. Asam lemak lainnya yang terkandung dalam biji kakao adalah asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh yang disebut palmitic fatty acid. Masalahnya, banyak produk cokelat yang dijual di pasaran sudah dicampur sedemikian rupa dengan bahan bahan lain sehingga lemak yang terkandung di dalamnya menjadi mirip dengan lemak susu dan lemak-lemak jenuh lainnya.
Satu sendok teh minyak kakao mengandung :8 gram asam lemak jenuh (4,5 gram berupa asam stearat dan 3,5 gram lemak jenuh yang lain).4,5 gram asam lemak tak jenuh.0,4 gram omega-6 dan lain lain.
Beberapa manfaat dari cokelat antara lain :
1. Cokelat diduga bisa menurunkan resiko serangan jantung.Mengkonsumsi beberapa keping cokelat murni setiap hari dapat menurunkan resiko kematian akibat serangan jantung pada hampir 50% kasus. Pendapat ini diungkapkan oleh seorang peneliti dari John Hopkins University School, USA. Pada penelitiannya terungkap bahwa pembentukan gumpalan darah/trombus pada pemakan cokelat jauh lebih lambat daripada yang tidak mengkonsumsi cokelat. Hal ini tentu saja banyak benarnya karena bentukan trombus yang terlalu besar akan menyebabkan pembuluh darah jantung tersumbat dan bisa menyebabkan serangan jantung.
Diungkapkan pula kalau flavanols yang terdapat dalam biji kakao mempunyai efek biokimia menurunkan pembentukan gumpalan darah yang mirip dengan cara kerja aspirin tetapi efeknya tentu lebih rendah dari aspirin. Beberapa pendapat lain yang berkembang dalam hubunganya mengenai kegunaan cokelat dalam menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler antara lain : menurunkan tekanan darah, menurunkan oksidasi LDL kolesterol, dan mempunyai efek anti inflamasi. Sayangnya semua itu masih memerlukan penelitian lanjutan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
2. Cokelat dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan resistensi insulin.Menurut penelitian yang dilakukan di Italia dengan membandingkan 15 orang sehat yang diberikan cokelat yang mengandung flavanols dan coklat yang tidak mengandung flavanols untuk kemudian diamati selama 15 hari, ditemukan bahwa resistensi insulin (faktor resiko kencing manis) pada kelompok yang mengkonsumsi cokelat yang ber-flavanols, sangat jauh menurun. Tekanan darah sistolik juga menurun pada kelompok ini.
3. Cokelat dapat memperbaiki sirkulasi darah arteri.Orang sehat yang mengkonsumsi cokelat tinggi flavanols menurut para ahli mempunyai sirkulasi darah arteri yang bagus. Diungkapkan pula pada orang yang rajin mengkonsumsi cokelat tinggi flavanols, kemampuan pembuluh darahnya untuk berelaksasi sangat tinggi. Tentu saja semua ini sangat berguna untuk kesehatan jantung
Seperti yang saya ungkapkan di awal, sayangnya tidak semua cokelat yang beredar di pasaran mengandung antioksidan flavanoid yang tinggi. Cuma ada satu catatan penting yang harus diingat, yaitu semakin banyak kandungan cokelat murni dalam suatu produk cokelat maka semakin tinggi kadar antioksidannya.
Selain itu pula, jangan lupakan kalori yang terkandung di dalam cokelat. Seratus gram cokelat yang di jual di pasaran mengandung kira-kira 150 kalori. Jadi, semua manfaat cokelat akan lenyap jika seandainya makanan lain yang dikonsumsi juga mengandung kalori yang tinggi sehingga konsumsi kalori terlalu tinggi. Hal ini tentu sangat tidak menguntungkan untuk program diet anda.
So, jangan takut makan cokelat.



Pengertian dan Definisi Vitamin - Fungsi, Guna, Sumber, Akibat Kekurangan, Macam dan Jenis Vitamin

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.
1. Vitamin A- sumber vitamin A =susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A =rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1- sumber yang mengandung vitamin B1 =gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 =kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2- sumber yang mengandung vitamin B2 =sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 =turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3- sumber yang mengandung vitamin B3 =buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain
5. Vitamin B5- sumber yang mengandung vitamin B5 =daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain
6. Vitamin B6- sumber yang mengandung vitamin B6 =kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 =pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12- sumber yang mengandung vitamin B12 =telur, hati, daging, dan lainnya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
8. Vitamin C- sumber yang mengandung vitamin C =jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C =mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
9. Vitamin D- sumber yang mengandung vitamin D =minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D =gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E- sumber yang mengandung vitamin E =ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E =bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
11. Vitamin K- sumber yang mengandung vitamin K =susu, kuning telur, sayuran segar, dkk- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K =darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

Cara Menahan Orgasme

Jika sebelum tiga menit bertimsuis Anda sudah orgasme, hati-hati, berarti Anda menderita ejakulasi prematur (EP). Begitulah kata Dr. Naek L Tobing. Tapi jangan khawatir. Meski banyak tragedi rumah tangga karena urusan ini, EP sesungguhnya bukan penyakit permanen. Bisa karena faktor psikologis, atau kekenduran otot penis. Dan, sepanjang mau berlatih keras sedikit, keprematuran itu pun pasti dapat dikendalikan.

Beberapa ahli sex mengatakan ada tiga teknik yang dapat dilatih untuk memperlama datangnya orgasme. Pertama, adalah teknik kegel, yang awalnya diperuntukkan bagi perempuan. Tapi, ternyata, khasiat yang sama juga diperoleh jika lelaki mempraktikkannya. Lalu, bagaimana caranya? Begini. Perlu diingat, teknik kegel ini tujuannya hanya memperkuat otot penis. Jadi, mampu mencegah keluarnya sperma di waktu yang tidak diinginkan. Caranya, seperti untuk wanita, tahanlah air seni yang akan dikeluarkan dalam hitungan setengah menit. Lalu, keluarkan lagi air seninya, dan tahan lagi, sampai tiga kali penahanan. Setelah itu, air seni boleh ditumpahkan semua.

Latihan ini dibagi dengan tiga tahap. Tiap tahap adalah peningkatan waktu tahan sepanjang 15 detik. Jika Anda sudah mampu menahan sampai satu menit atau lebih, berarti daya cengkram otot Anda sangat baik. Apalagi, jika dalam keadaan sangat pengin buang air, Anda mampu menahan alirannya sejauh 2 menit. Ini akan sangat baik.

Jika sudah mampu, maka praktikkanlah teknik penahanan itu saat bertimsuis dengan istri. Lihat, hasilnya akan tampak. Aliran sperma akan dapat terhenti, dan ejakulasi Anda akan tertahan. Ini akan berlaku lama jika Anda terus berlatih. Dan kelak, daya tahan Anda bisa sampai 30 menit. Luar biasa kan?

Kedua adalah teknik top start. Ini teknik yang lumayan rumit. Dan, hanya berlaku untuk saat tim suis saja. Caranya adalah, jika Anda merasa akan ejakulasi, cabutlah penis, dan tekan kepala penis dengan jempol ke arah kiri, sedangan, jangan terlalu keras. Jika Anda merasa aliran sperma terhenti, timsuis dapat dilanjutkan lagi, dan teknik serupa dapat diulangi lagi.
Tapi, jangan lupa komunikasikan terapi itu pada pasangan Anda, biar mood-nya tidak terganggu. Bila perlu, ajaklah dia yang melakukan teknik top start itu. Bukankah ini akan menambah gairah timsuis Anda?

Cara yang ketiga adalah mengurangi tingkat gairah seksual Anda. Cara ini memang lumayan tak enak. Soalnya, Anda harus berpikir tidak sedang bertimsuis. Alias, Anda harus membuang pikiran, dan mengkhayalkan sesuatu yang bisa mengalihkan kenikmatan hubungan timsuis itu. Sebagian terapis meminta pasiennya mengkhayalkan hal yang cukup menyenangkan, semisal saat berlibur. Khayalan ini akan mengurangi daya rangsang pasangan Anda. Dan, sampai dia memperoleh orgasme, Anda baru boleh konsentrasi pada hubungan itu. Maka, usahakan jangan sampai dia tahu kalau Anda “tidak berada di sana” saat hubungan tim suis itu. Kalau dia tahu, bukankah bahaya?

Dari tiga cara “mengobati” EP ini, memang hanya cara pertama yang bisa berlaku permanen. Karena itu, usahakan Anda untuk mau berlatih dengan sedikit giat, dan mengkonsumsi suplemen untuk daya tahan tubuh. Sekaligus, mengatur jadwal timsuis. Usahakan, sebelum timsuis, istri memperoleh rangsangan yang sangat memadai, dan bertimsuislah saat dia memang siap. Ini akan membuat Anda dan dia bisa mencapai orgasme bersamaan. Bukankah menakjubkan. Selain itu, selalulah berkomunikasi dengan istri Anda sebelum coitus. Mungkin dia butuh ganti gaya atau suasana. Turuti saja, itu akan meringankan beban Anda saat merangsangnya.

Kembali ke tiga cara di atas, , jika telah Anda tempuh dan tetap tak berhasil, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda, sebelum terlambat. Terakhir, selamat mencoba.



Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.


A. Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal

Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.




Merawat Organ Kewanitaan

Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina.

Ekosistem vagiana adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.

Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.

Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).

Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di vagina ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.

Alaminya susu

Untuk menjaga kebersihan dan mematikan bakteri jahat di dalam vagina memang tersedia produk pembersih daerah intim wanita. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar.

Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih (piper betle L) yang sangat efektif sebagai antiseptik, membasmi jamur Candida Albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina.

Sayangnya, jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasilus. Sehingga keseimbangan eksosistem menjadi terganggu.

Kedua, produk-produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan Povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat pH di vagina.

Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ kewanitaan bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu produk yang pembersih wanita yang mengandung bahan ini adalah Lactacyd, yang saat ini sudah bisa dibeli di outlet toko obat.

Sebelum memutuskan memilih suatu produk, menurut Junita ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain apa saja keluhan yang dirasakan saat ini dan sebisa mungkin memilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik.

Untuk pemakaian jangka panjang sebaiknya memilih produk yang bisa memelihara ekosistem alami vagina. Produk yang mengandung pembunuh bakteri sebaiknya hanya digunakan untuk jangka pendek atau ketika ada masalah saja.

Kebisaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.



Mencegah Batu Ginjal dan Batu Empedu

PENYAKIT batu ginjal dan batu kandung empedu banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja.

PENYAKIT batu ginjal dan batu kandung empedu banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja.

Batu ginjal/kandung kemih lebih banyak diderita penduduk dari ras Afrika dan Asia (termasuk Indonesia) dibandingkan penduduk Amerika dan Eropa. Jika berdasarkan keturunan, peluang terkena batu ginjal/kandung kemih lebih besar seandainya terdapat riwayat penderita batu ginjal/kandung kemih dalam keluarga. Sedangkan dari sisi jenis kelamin, pria lebih berisiko terkena batu ginjal/kandung kemih dibandingkan wanita. Diperkirakan 80% dari pria berusia 70 tahun mengalami gejala tersebut.

Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu pada kandung kemih. Jika kurang minum, maka kepekatan urin meningkat (konentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap pembentukan batu.

Pekerjaan dari pekerja keras yang banyak bergerak, misal buruh dan petani lebih besar berisiko mengidap batu ginjal/kandung kemih dibandingkan pekerjaan yang lebih banyak duduk. Konsumsi makanan juga berpengaruh, seperti pada masyarakat ekonomi rendah (kurang makan putih telur) sering menderita batu saluran kemih. Makanan dengan kadar oksalat, natrium, dan kalsium yang tinggi dan protein hewan dengan purin tinggi memicu terbentuknya batu ginjal/kandung kemih. Lantas suhu, yaitu tempat dengan suhu panas semisal daerah tropis (Indonesia) dan di kamar mesin, di mana banyak mengeluarkan keringat akan mempermudah pembentukan batu ginjal/kandung kemih.

**

UPAYA pengobatan batu ginjal/kandung kemih umumnya dengan pembedahan/operasi, minum obat atau pengobatan tradisional.

Pembedahan dilakukan jika ukuran batu besar dan tidak dapat dikeluarkan bersama urine. Pembedahan dapat menghilangkan batu ginjal secara tuntas, namun ada kemungkinan kerusakan pada jaringan. Dengan perkembangan teknologi, dapat dilakukan pembedahan endoskopi atau penghancuran batu dengan gelombang kejut. Timbulnya batu kembali sangat mungkin terjadi.

Upaya lain dengan minum obat yang tergantung dari jenis batu ginjal/kandung kemih yang diderita. Contohnya Hidroklorotiazid untuk mengobati batu kalsium. Sementara cara tradisional sebagai cara yang paling banyak ditempuh penderita. Dari berbagai ramuan/macam-macam tanaman, yang paling banyak dan terbukti manjur digunakan antara lain dengan minum air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran (seluruh bagian tanaman kecuali akar). Banyak penelitian mengenai masing-masing tanaman tersebut, baik uji diuretik (meningkatkan urin) maupun anti batu ginjal/kandung kemih. Dan penelitian terbaru menyatakan, kombinasi dari ketiga tanaman tersebut dapat mencegah dan mengobati penyakit batu ginjal/kandung kemih. Disimpulkan pula dalam penelitian tersebut, efek mencegah pembentukan batu ternyata lebih besar.

**

MENGINGAT mencegah lebih baik daripada mengobati, alangkah baiknya jika mulai sekarang mengonsumsi air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran, sehari satu gelas. Serta tidak lupa minum air putih minimal dua liter sehari dan hindari faktor-faktor pencetus terjadinya batu ginjal/kandung kemih. Terlebih, bagi yang beresiko tinggi terkena penyakit batu ginjal/kandung kemih.

Cara pembuatan Air Rebusan dari daun kumis kucing, daun tempuyung, dan herba meniran, masing-masing kurang lebih 2 gram kering dari ketiga tanaman di atas direbus dengan dua gelas air. Rebus selama kurang lebih 10-15 menit hingga air tersisa satu gelas. Minum air rebusan tersebut satu gelas sehari.

**

KOMPOSISI yang terbanyak adalah batu kalsium (80%) dengan terbesar bentuk kalsium okalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya:

1. Batu oksalat/kalsium oksalat.

Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan prekursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30%

- 50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas), maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjal/kandung kemih.

2. Batu struvit.

Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia, Peudomonas eratia, semua spesies Klebsiella, Hemophilus, Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga pH urine makin tinggi. Karbon dioksida yang terbentuk dalam suasana pH basa/tinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.

3. Batu urat.

Terjadi pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat).

4. Batu sistina.

Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.

5. Batu kalium fosfat.

Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.

**

BILA terasa nyeri/sakit ketika buang air kecil, patut diwaspadai kemungkinan adanya batu di saluran kemih. Batu saluran kemih erat sekali kaitannya dengan infeksi saluran kemih. Bahkan, batu dan infeksi di saluran kemih ini ibarat dua sejoli.

Adanya batu biasanya menimbulkan luka atau sumbatan yang membuat aliran air seni terbendung dan menjadi sarang kuman (infeksi). Sebaliknya, jika kuman tertentu, khususnya genus Proteus, yang memiliki enzim urease yang dapat memecahkan urea dalam air seni menjadi amino (NH3) dan CO2 bisa menimbulkan pembentukan batu dalam saluran kemih.

Tanda atau gejala tidak selalu ditemukan pada penderita batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil, atau besar tapi tidak berpindah, tidak meregang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak akan timbul gejala apa pun. Jika suatu saat batu itu bergeser, menggelinding dari piala ginjal ke bawah, timbullah gejala nyeri hebat di daerah pinggang. Kalau batu 'berhasil' sampai di bagian bawah saluran ureter, nyerinya akan berpindah dan terasa merambat ke arah kemaluan atau pangkal paha.

Sumbatan atau regangan batu pada saluran kemih dapat juga menimbulkan rasa mual, muntah, dan perut kembung. Bila batu menyangkut di kandung kemih, dapat timbul nyeri pada daerah atas kemaluan saat buang air kecil, buang air kecil tidak tuntas dan pancaran air seni tidak kuat. Jika hal di atas terjadi sebaiknya menyegerakan ke dokter urologi untuk pemeriksaan dan dilakukan pemotretan rontgen. Dengan demikian dapat dipastikan adanya batu dan penanganan lebih lanjut.

Bila sudah jelas ada batu dan ukurannya cukup besar maka pilihan tindakan yang tepat adalah dengan penghancuran batu dengan gelombang kejut atau operasi.

Dan untuk mencegah timbulnya batu lagi setelah tindakan penghilangan batu, minumlah ramuan tradisional pencegah terbentuknya batu. Dan yang terpenting harus banyak minum dan menghindari pencetus timbulnya batu.




Tips Mengendalikan Kolesterol

Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal.

Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah. Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal. Berikut beberapa tips agar Anda dapat mengontrol kolesterol dalam darah.

Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.

Konsumsi makanan berserat
Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.

Konsumsi antioksidan
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.

Hindari alkohol dan merokok
Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk dalam aliran darah.

Olahraga
Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.

Makanan sehat, hati-hati, berbahaya atau pantang?
Seperti disebutkan diatas, makanan merupakan hal penting yang dapat menyebabkan kolesterol. Tabel berikut dapat Anda jadikan acuan makanan apa saja yang sebaiknya Anda makan atau dapat dikurangi konsumsinya.



Tips Tidur Nyenyak Dimalam Hari

Berikut ini tips agar anda tidur nyenyak dimalam hari :

1. Setelah makan malam, ambil kegiatan seperti berjalan-jalan atau melakukan sejumlah olahraga, namun ingatlah untuk menyelesaikan semua ini paling tidak 3 jam sebelum jam tidur. Sebaliknya olahraga yang terlalu dekat dengan jam tidur dapat menjadi perangsang buruknya tidur. Olahraga yang lebih cepat dapat menolong anda menjadi relaks.

2. Sebelum anda siap untuk beristirahat, minumlah setengah cangkir teh herbal yang mengandung tumbuh-tumbuhan herbal atau kamomile.

3. Ubahlah apa yang anda konsumsi. Jangan minum (atau makan) sesuatu yang mengandungkafein sebelum malam tiba. Coklat, teh, kopi, minuman cola dan berbagai minuman yang mengandung kafein sebaiknya tidak dikonsumsi pada sore hari. Cek kandungan apapun yang anda konsumsi untuk memastikan tidak ada kafein, ephedra atau kandungan perangsang sulit tidur lainnya.

4. Cukup sinar matahari dibutuhkan sepanjang hari untuk mengatur siklus tidur. Jika anda memiliki penyimpangan dalam hal mengenali hari (istilahnya tidur “kalong atau kelelawar”), anda mungkin membutuhkan kotak lampu untuk menambahkan cahaya sepanjang hari. Anda dapat mempelajari tentang masalah pencahayaan ini di berbagai tulisan web lainnya.

5. Jika anda bergumul dengan masalah tidur, jangan pergi ke tempat tidur untuk menonton televisi. Jika anda tidak dapat tidur, pergilah ke ruangan lain dan coba membaca hingga anda mengantuk. Jangan bangun dan menonton televisi karena warna dan terang akan terus merangsang otak bekerja.

6. Jika anda terbangun di tengah malam, jangan hidupkan lampu atau mencari tahu jam berapa saat itu. Kedua hal ini dapat merangsang otak bekerja dan keluar dari kondisi tidur. Berbaring di ranjang dan tunggulah hingga anda kembali jatuh tertidur. Jika anda tidak kembali tertidur, bangunlah, pergi ke ruangan lain membacalah dibawah lampu yang agak temaram hingga anda kembali mengantuk. Kembali ke tempat tidur dan berbaring disana, beristirahat untuk sisa malam anda, meski anda mungkin tidak tertidur. Kebanyakan, anda akan setengah tertidur setengah terbangun tanpa menyadarinya. Terbangun secara singkat juga menjadi waktu yang baik untuk mengadakan saat teduh dengan Tuhan.

7. Pergilah ke tempat tidur pada jam yang sama setiap malam dan bangun juga pada saat yang sama.




Tipe Penyakit Diabetes


Penyakit diabetes yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab juga memiliki tipe diabetes. Nah untuk mengetahui apa saja tipe penyakit diabetes itu, mari kita simak tulisan berikut ini:

Diabetes Tipe I, tergantung pada insulin
Diabetes Tipe I ini adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Laangerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.

Diabetes Tipe I ini diidap oleh sekitar 10-15% penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang tergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.

Diabetes Tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu para dokter menyebutnya sebagai diabetes anak muda. Separuh dari penderita diabetes yang mengidapnya adalah usia dewasa, tetapi tidak berbadan gemuk seperti umumnya penderita Diabetes Tipe II. Para periset menyebutnya sebagai Diabetes Tipe 1,5, yang disebut sebagai LADA (latent autoimmune diabetes in adults), karena sistem imun menyerang (reaksi autoimun) sel-sel beta pankreas secara perlahan-lahan sehingga berhenti memproduksi insulin.

Penderita Diabetes Tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banayak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.

Diabetes Tipe II, tidak tergantung pada insulin
Diabetes Tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes Tipe II ini merupakan tipe diabetes yang paling sering umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin dependent diabetes mellitus). Jenis diabetes ini mewakili sekitar 90% dari seluruh kasus diabetes, karena umumnya 4 sampai 5 orang penderita Diabetes Tipe II ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indikator bagi penderita diabetes.

Diabetes Tipe II ini dapat menurun dari orangtua yang penderita diabetes. Tetapi risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika memiliki kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat anda kurang bergerak. Jadi pada Diabetes Tipe II ini yang menjadi pencetus utama adalah faktor obesitas (gemuk berlebih). Faktor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena salah gizi (malnutrisi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa.

Diabetes Tipe III, baru ditemukan
Para ahli di US percaya bahwa mereka telah menemukan tipe baru diabetes setelah menemukan bahwa insulin juga diproduksi di otak dan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer’s. Penelitian yang dilakukan oleh Suzanne de la Monde bersama rekannya yang seorang professor di bidang patologi di Brown Medical Schoolini menemukan hubungan antara penyakit diabetes dan Alzheimer. Suzanne mengemukakan bahwa insulin yang diproduksi dalam otak, dibutuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup sel-sel otak. Bila jumlahnya kurang, maka sel-sel otak pun akan mengalami degenerasi dan akhirnya memicu timbulnya penyakit Alzheimer. Hasil penelitian ini diperkuat lagi dengan dilakukannya penelitian pada jaringan otak dari mayat yang sebelumnya telah di diagnosa menderita penyakit Alzheimer. Hasilnya jumlah insulin dan IGF I berkurang di daerah cortex, hippocampus, dan hipotalamus.




Alergi pada Anak dan Pencegahannya


Secara umum alergi adalah suatu reaksi kekebalan yang menyimpang/ berubah dan normal yang dapat menimbulkan gejala yang merugikan tubuh. Penyakit alergi ini merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Angka kejadian alergi pada anak di Indonesia belum banyak diteliti. Dan penelitian yang kami lakukan di Kelurahan Utan Kayu Jakarta pusat didapatkan 25.5% anak yang menderita alergi dengan perincian rinitis alergika 9,0 %, asma 6,9%, dermatitis atopik 4,9% dan urtikaria 4,5%



Dalam tubuh kita dikenal 5 Jenis antibodi atau imunoglobulin yaitu imunoglobulin G,A,M,E dan D. Imunoglobulin E adalah antibodi yang banyak. berperan pada reaksi alergi. Dalam tubuh penderita alergi, imunoglobulin E terdapat dalam kadar yang tinggi terutama imunoglobalin E yang spesifik terhadap zat-zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi (zat alergen) . Misalnya debu rumah nite ( tungau debu rumah ), bulu binatang, serbuk bunga atau makanan tertentu seperti telur, susu, ikan laut dan lain-lain. Gejala alergi ini dapat mengenai sistim saluran napas ( asma, rinitis ), saluran cerna ( diare, muntah ), kulit ( biduran, eksim ), mata ( konjungtivitas alergika ) serta susunan saraf (sakit kapala dll.).

Beberapa jenis penyakit alergi pada anak

1. Asma bronkial

Asma bronkial atau disebut juga bengek adalah suatu penyakit kronis yang ditandai adanya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap berbagai rangsang dari luar (debu, serbuk bunga udara dingin, makanan dll.) yang menyebabkan penyempitan saluran napas yang meluas dan dapat sembuh spontan atau dengan pengobatan. keadaan ini dapat menyebabkan gejala sesak napas, napas berbunyi dan batuk yang sering disertai lendir. Keadaan yang berat dapat menimbulkan kegagalan pernapasan sampai kematian. Sebagian besar asma pada anak adalah karena alergi.


Penyakit asma pada anak mempunyai dampak yang luas terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan oksigen yang menahun pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan badan maupun intelektualnya. Penyakit asma ini merupakan salah satu penyebab seringnya anak tidak masuk sekolah. Selain dampak terhadap ekonomi akibat besarnya biaya pengobatan, asma pada anak juga dapat mengganggu irama kehidupan keluarga akibat seringnya anak mendapat serangan asma.

Gejala klinis asma bervariasi dari yang ringan sampai berat. Gejala khas asma adalah adanya sesak napas yang berulang disertai napas berbunyi. Batuk kering merupakan gejala awal yang biasanya terjadi pada malam dan menjelang pagi hari Selanjutnya batuk disertai dahak yang kental. Gejala ini sering disertai pilek-pilek (rinitis alergika). Gejala ini biasanya terjadi setelah 4 - 8 jam kontak dengan bahan alergen seperti debu rumah dan tungaunya (mite), serbuk bunga, bulu binatang dll. Gejala asma juga dapat dicetuskan oleh latihan fisik ("excercise induced asthma") dan bila banyak tertawa.
Penanganan asma yang terpenting adalah pencegahan terjadinya serangan asma.

2. Rinitis alergika

Rinitis alergika adalah suatu gejala alergi yang terjadi pada hidung.
Angka ini bergantung kepada iklim dan letak geografis masing-masing negara. Kejadian rinitis alergi pada anak usia yang sangat muda rendah akan tetapi secara progresif meningkat pada anak usia yang Iebih tua. Sekitar 57% penderita rinitis alergika mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya. Rinitis alergika yang timbul pada masa anak biasanya menetap sampai usia dewasa dan akan berkurang pada usia lanjut. Sekitar 15 - 25 % penderita akan sembuh spontan setelah S - 7 tahun.

Gejala rinitis alergika berupa bersin-bersin disertai gatal-gatal pada hidung dengan ingus yang encer sebanyak kurang lebih 20 ml setiap jam. Gejala ini sering disertai gejala hidung tersumbat yang menyebabkan anak rewel dan sulit tidur. Rasa gatal kadang-kadang terasa pada langit-langit dan telinga. Gejala-gejala gatal, merah dan berair pada mata sering menyertai gejala rinitis alergika. Kadang-kadang gejala rinitis alergika ini disertai gejala sinusitis yaitu peradangan sinus (rongga udara) di sekitar hidung.

Prinsip pengobatan rinitas alergika juga sama dengan prinsip pengobatan penyakit alergi pada umumnya yaitu menghindari faktor penyebab (debu rumah, serbuk bunga, makanan tertentu dll.).

3. Urtikaria

Urtikaria (bidur, kaligata) merupakan suatu kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal dengan ukuran diameter yang bervariasi dan 2 milimeter sampai beberapa sentimeter. Urtikaria ini dapat tersebar pada berbagai tempat di kulit. Urtikaria akut ini juga dapat terjadi pada orang sehat akibat infeksi virus parasit atau tanpa sebab yang jelas.

Pada penderita alergi, urtikaria akut dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap obat-obat tertentu, bahan-bahan alergen seperti makanan, debu, tungau debu rumah, atau gigitan serangga. Selain oleh karena alergi, urtikaria juga dapat disebabkan oleh suhu yang dingin, panas, tekanan, goresan dan lain-lain.

Gejala urtikaria ini dapat terjadi segera atau beberapa hari setelah kontak dengan bahan penyebab. Sebagian besar yaitu sekitar 75% urtikaria yang kronik sulit diketahui sebabnya. Kadang-kadang gejala urtikaria dapat menjadi berat dengan gejala penyerta yaitu syok anafilaksis yang dapat rnenyebabkan kematian.

Pengobatan pada urtikaria umumnya sama dengan penyakit alergi lainnya yaitu menghindari faktor penyebab.

4. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah suatu gejala eksim terutama timbul pada masa kanak-kanak. GeJala ini biasanya timbul pada usia sekitar 2 bulan sampai 1 tahun den sekitar 85% pada usia kurang dari 5 tahun. Pada keadaan akut, gejalanya berupa kulit kemerahan, kulit melenting berisi cairan, basah dan sangat gatal. Kadang-kadang disertai infeksi sekunder yang menimbulkan nanah.

Gejala dermatitis atopik pada bayi berupa kemerahan pada kulit bentol-bentol kemerahan, berisi cairan, keropeng disertai kulit pecah-pecah atau lecet. Gejala ini sering mengenai pipi, siku dan tepi pinggir kulit anggota gerak bawah dan selanJutnya dapat menyebar ke daerah selangkangan. Pada usia selanjutnya , kelainan ini terdapat pada lipat siku, lipat lutut, tengkuk dan pergelangan tangan. Kulit menjadi lebih kering dan tebal, mengelupas dan pada penyembuhan meninggalkan warna yang lebih pucat atau kehitaman. Pada anak yang lebih tua , kelainan ini dapat mengenai kulit kelopak mata, telapak tangan dan kaki. Kadang-kadang dapat disertai katarak (kekeruhan lensa mata) serta radang mata. Infeksi sekunder dapat terjadi oleh kuman yang menimbulkan nanah.

Untuk mengobati penyakit ini yang paling penting adalah mengatasi rasa gatal dengan pemberian obat golongan antihistamin, menghindari udara yang terlalu panas dan kering serta mengurangi pengeluaran keringat. Garukan sebaiknya dihindari karena dapat rnenyebabkan kelainan yang lebih hebat dan infeksi sekunder. Untuk mencegah kekeringan dapat diberikan lanolin. Pada kelainan yang hebat dapat digunakan kasa steril untuk menutup kulit yang terkena. Antibiotika diberikan bila terjadi infeksi sekunder.

5. Konjungtivitas alergika

Konjungtivitas alergika adalah suatu bentuk kelainan alergi pada mata yang mengenai kedua mata dan terjadi berulang. Gejala penyakit ini berupa gatal kemerahan , banyak keluar air mata dan penglihatan silau. Kadang-kadang penderita merasa ada sesuatu yang mengganjal pada mata. Kelainan ini sering mengenai anak usia 5 sampai 10 tahur, terutama pada anak laki-laki.

Mengenai pengobatan alergi pada mata, untuk menghilangkan gejala biasanya diberikan obat tetes mata golongan steroid dosis rendah

6. Alergi makanan

Alergi makanan merupakan salah satu masalah alergi yang penting pada anak. Sekitar 20% anak usia 1 tahun pertama pernah mengalami reaksi terhadap makanan yang diberikan termasuk yang disebabkan reaksi alergi. Sebetulnya semua makanan dapat menimbulkan alergi, akan tetapi antara satu makanan dengan makanan yang lain mempunyai derajat alergenitas berbeda.
Yang satu mungkin lebih menimbulkan alergi dibandingkan dengan yang lainnya. Susu sapi yang merupakan protein asing utama bagi bayi pada bulan-bulan awal kehidupan, dapat menimbulkan reaksi alergi yang pertama dengan gejala-gejala pada saluran cerna, seperti diare dan muntah. Protein susu sapi dapat menimbulkan alergi yang menetap sampai akhir masa kanak-kanak baik dalam bentuk susu murni atau bentuk lain seperti es krim, keju, kue-kue dan lain-lain. Anak yang mempunyai alergi terhadap susu sapi tidak selalu alergi terhadap daging sapi maupun bulu sapi.

Telur ayam juga sering merupakan alergen yang penting pada anak terutama anak yang menderita dermatitis atopik. Anak yang mempunyai alergi terhadap telur ini juga belum tentu mempunyai alergi terhadap daging ayam maupun bulu ayam, akan tetapi dapat timbul reaksi alergi bila diberikan vaksin yang ditanam pada kuning telur seperti vaksin campak.

Ikan merupakan alergen yang kuat terutama ikan laut. Bentuk reaksi alergi yang sering ialah berupa urtikaria atau asma. Pada anak yang sangat sensitif dengan hanya mencium bau ikan yang sedang dimasak dapat juga menimbulkan sesak napas atau bersin-bersin. Jenis makanan laut yang lain (΄seafood΄) yang sering menimbulkan alergi adalah udang kecil, udang besar (lobster) dan kepiting. Gejala yang sering timbul malah urtikaria. Alergi terhadap makanan ini tidak selalu berarti alergi terhadap ikan laut.

Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang mede dan sejenisnya dapat menyebabkan reaksi akan tetapi biasanya bersifat ringan. Gejalanya biasanya berupa gatal-gatal di tenggorokan.

Sayur dan buah-buahan Juga dapat menimbulkan reaksi alergi yang berupa gatal-gatal pada mulut. sifat alerginya bisanya hilang bila dimasak selama 2 menit atau diletakkan dalam ΄freezer΄ selama 2 minggu. Alergen terhadap sayur dan buah-buahan ini sering terdapat pada penderita rinitis alergika yang mempunyai alergi terhadap serbuk bunga tanaman. Anak yang mempunyai alergi terhadap sayur dan buah-buahan biasanya juga alergi terhadap kacang-kacangan, apel, peach, cherry, pear dan wortet. Jeruk sering Juga menyebabkan kemerahan pada kulit bayi dan anak.

Kacang kedelai dan sejenisnya mempunyai sifat alergen yang rendah. Kacang kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi pada anak yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Sifat alergenitasnya akan berkurang dengan pemanasan.

Gandum biasanya dapat menimbulkan reaksi alergi dalam bentuk tepung bila dihirup. Bila dimakan tidak selalu menimbulkan reaksi alergi karena gandum akan dicernakan oleh enzim pencernaan di lambung.

Tindakan pencegahan terjadinya alergi

Ada 3 hal utama dalam tindakan pencegahan terjadinya alergi yaitu

1. Penghindaran

Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/ pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit ( test alergi ) disamping hasil pengamatan yang cermat sehari-hari oleh orang tua penderita. Dari hasil pemeriksaan test alergi dapat diketahui zat-zat yang menimbulkan alergi . Beberapa zat terutama makanan kadang-kadang tidak ada hubungan yang jelas antara hasil test dengan gejala alergi. Hal ini disebabkan anak yang mempunyai alergi terhadap makanan belum tentu karena alergi terhadap makanan itu sendiri, akan tetapi alergi terhadap zat-zat hasil pemecahan/ metabolisme makanan dalam tubuh. Selain test alergi pada kulit, Juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar imunoglobulirn E yang spesifik dalam darah terhadap zat-zat tertentu yang dicurigai menimbulkan alergi.

2. Cara hidup yang baik

Cara hidup yang baik perlu diperhatikan pada pendenita alergi yaitu cukup istirahat, olahraga teratur, disiplin dalam diet yang ditetapkan serta hidup dalam lingkungan dengan zat alergen yang minimal.

3. Pemakaian obat-obatan.

Obat-obatan pencegahan dibetikan pada penderita alergi yang kronis/berat atau yang sering kambuh. Pemberian imunoterapi/ desensitisasi ( pengebalan terhadap alergen ) hanya berhasil bila penderita hanya mempunyai alergi terhadap satu zat saja.
Ibu hamil yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarganya sebaiknya melakukan diet pencegahan terhadap makanan yang sering menimbulken alergi untuk mencegah terJadinya reaksi alergi pada bayi yang dilahirkan. Diet ini dilakukan pada akhir tniwulan kehamilan.



SEPUTAR PENYAKIT TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK

"Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok (THT) harus menjadi kesatuan karena saluran ketiganya saling berhubungan. Bila ada satu bagian dari organ tersebut terganggu, maka kedua organ lainnya akan terimbas. Mari kita simak bersama tentang aneka penyakit THT.





PENYAKIT SEPUTAR HIDUNG

HIDUNG berfungsi menyaring kotoran dari udara yang masuk melalui selaput lendirnya. Bila kerja selaput lendir tidak bagus maka terjadilah infeksi saluran napas. Penelitian menunjukkan dalam satu tahun, anak bisa 6-8 kali terserang penyakit tersebut karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum matang.
Penyakit infeksi saluran napas sebenarnya merupakan self-limiting disease(sembuh sendiri tanpa diobati). Namun bila tidak kunjung sembuh lebih dari 5 hari, sebaiknya bawa anak berobat. Apalagi dengan adanya perubahan warna ingus yang menjadi kuning kehijauan, plus demam sekitar 38,5 derajat Celcius. Ini artinya, infeksi sudah meluas sehingga jika didiamkan bisa menjadi kronis.
* Sinusitis
Akibat dari infeksi saluran napas, seperti flu yang berkepanjangan, maka 6-13 persennya bisa menjadi infeksi di daerah sinus/rongga sekitar hidung. Gejala infeksi yang disebabkan bakteri ini berupa sumbatan di hidung, keluarnya ingus dan batuk berulang. Bila sudah akut bisa disertai demam, mulut berbau, pusing, terkadang ada gangguan pada mata (terasa berat dan perih). Mengapa ada keluhan pada mata? Hal ini berkaitan dengan anatomi di sekitar hidung yang memiliki 4 pasang sinus paranasal (terletak dekat hidung), yaitu sinus maksila yang berada di pipi, sinus frontal di dahi, sinus etmoid di dekat mata, dan di belakang sinus etmoid terdapat sinus sfenoid. Nah, sinus yang ada pada anak adalah sinus etmoid yang terletak di dekat mata dan maksila yang berada di sekitar pipi. Sementara sinus di daerah lainnya seperti di dahi dan sinus sfenoid di belakang etmoid belum berkembang.
Sinusitis menjadi kronis jika batuk pilek berulang. Misalnya, anak mengalami batuk pilek selama 3 bulan. Setelah itu sembuh namun tak lama kemudian batuk-pilek kembali.
Upaya penyembuhannya dengan pemberian obat-obatan selama 10-14 hari, serta fisioterapi. Memang pengobatannya terkesan lama, tujuannya agar tidak ada gejala sisa. Jika tidak diobati, sinusitis bisa terus diderita hingga usia dewasa.
Komplikasi sinusitis yang dikhawatirkan adalah sino-bronkhitis karena lendir yang mengalir terus-menerus akan masuk ke dalam paru-paru. Terkadang komplikasi seperti ini tidak disadari orang tua sehingga pengobatan yang diberikan kepada anak hanya sebatas mengatasi batuknya, bukan sinusitisnya. Akibatnya, batuk-batuk tersebut tidak akan sembuh-sembuh atau terjadi batuk kronik berulang.
Agar sinus tak menjadi lebih berat, anak perlu melakukan beberapa pantangan:
* Hindari minuman dingin karena dingin akan membuat saluran sinus membengkak.
* Tidak dianjurkan berenang karena dikhawatirkan terjadi trauma lokal, seperti kemasukan air kolam yang dapat mengiritasi hidung anak.
* Hindari asap rokok karena bisa menyebabkan rongga hidung anak teriritasi. Debu dan polusi juga dapat membuat rongga sinusnya bengkak.
Jika sinusitis tak kunjung sembuh, berarti sudah terjadi sumbatan. Pengobatan yang diberikan harus tepat, seperti pemberian antibiotika dan beberapa obat yang tujuannya membantu proses kerja antibiotika tersebut. Obat lain, seperti dekongestan, antihistamin, mukolitik/penghancur lendir, bahkan obat semprot atau tetes hidung dapat juga diberikan.
Bila pengobatan belum juga menunjukkan hasil nyata, akan diambil tindakan operasi. Tujuannya untuk menghilangkan faktor penyebab dan memperbaiki drainase (pengeluaran cairan yang terus-menerus) dan ventilasi sinus. Tindakan operasi yang sering dilakukan pada anak-anak umumnya adalah adenoidektomi dan kadang diperlukan mencuci sinus yang sudah penuh dengan lendir. Pengangkatan adenoid (tonsil di belakang rongga hidung) dilakukan dengan pengerokan atau kuret adenoid. Tujuan dari tindakan ini untuk membuang sumbatan dan sumber infeksi.
* Kemasukan Benda Asing
Bisa berupa serpihan kertas, busa, krayon, partikel mainan yang kecil, atau lainnya. Biasanya mengakibatkan pilek pada satu sisi hidung, bahkan ada yang sampai mengeluarkan darah. Akan mengeluarkan bau tak sedap bila sampai terjadi infeksi.
Oleh karena itu, bila anak kemasukan benda asing, jangan sekali-kali berusaha mengeluarkannya agar tidak memperparah keadaan. Selain anak jadi kesakitan, daerah di sekitarnya pun akan bengkak sehingga sulit mengeluarkan bendanya.
* Polip hidung
Polip akan tampak sebagai benjolan lunak berwarna putih atau keabu-abuan yang tidak disertai nyeri. Benjolan berasal dari pembengkakan selaput lendir (mukosa) yang berisi cairan interseluler (antarsel) yang terdorong ke dalam hidung. Biasanya terbentuk akibat reaksi hipersensitif (alergi). Sering terjadi pada masa dewasa.
Bila polip masih kecil akan diberikan obat-obatan kortikosteroid yang diminum atau topikal (semprot). Bila ukuran polip besar maka dilakukan pengangkatan polip.
Jangan lupa obati alergi yang terjadi dan cegah terjadinya infeksi dengan menangani flu yang diderita sampai tuntas. Penyakit ini bisa timbul berulang, maka jangan heran kalau operasi polip juga bisa terjadi berulang kali.
* Mimisan
Di bagian dalam hidung, terutama daerah tulang hidung depan terdapat leksus gieselbach, yaitu anyaman pembuluh darah yang dilapisi selaput lendir. Pada anak, anyaman pembuluh darah ini masih tipis sekali.
Nah, bila anak sering mengupil, sakit pilek terus-menerus, atau hidungnya kemasukan benda asing, maka daerah tersebut akan teriritasi atau terluka dan terjadilah mimisan.
Mimisan juga bisa disebabkan adanya suatu penyakit atau kelainan seperti kanker, kelainan darah, atau lainnya. Umumnya kemungkinan ini diduga terjadi bila mimisan sering terjadi pada anak yang sudah besar (usia belasan tahun).
Bila terjadi mimisan, posisi anak jangan ditidurkan atau ditengadahkan kepalanya karena bisa mengakibatkan darah masuk ke saluran napas.
* Duduk agak mencondongkan badan ke depan, tak usah menunduk.
* Tekan cuping hidung dengan kedua jari tangan. Minta anak untuk bernapas lewat mulut.
* Sembari menekan cuping hidung, kompres daerah antara hidung dan dahi dengan es yang dibungkus kain agar darah cepat membeku. Di daerah tersebut banyak terdapat anyaman pembuluh darah.
* Setelah 10 menit biasanya mimisan akan berhenti. Jika tidak maka segera bawa anak ke dokter.


PENYAKIT SEPUTAR TENGGOROK

* Amandel
Amandel atau tonsil berada melekat pada dinding kanan dan kiri dari tenggorokan yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Umumnya amandel akan membesar pada usia 5 tahun dan ini merupakan hal yang wajar. Namun, ukuran besarnya harus sesuai anatomi.
Bila amandel yang membesar ini menimbulkan keluhan, semisal anak jadi susah bernapas, selagi makan sering muntah karena terasa ada yang mengganjal di tenggorokan, maka saat itu sudah terjadi fokal infeksi. Amandel yang berfungsi menyaring kotoran dari udara yang masuk berarti sudah penuh kuman.
Infeksi pada amandel menimbulkan gejala:
* susah bernapas
* selagi makan sering muntah karena terasa ada yang mengganjal tenggorok
* susah menelan karena sakit tenggorok
* demam bila capek sedikit saja
* mulut sering bau akibat "sampah" kuman yang menumpuk
* bobot tubuh turun
* anak sering sakit
Bila dalam setahun anak mengalami radang tenggorok lebih dari 5 kali, bisa dikatakan amandelnya sudah tak berfungsi lagi sebagai benteng pertahanan. Akibatnya, organ ini hanya menampung kotoran saja sehingga pertahanan tubuh anak melemah dan ia sering sakit-sakitan.
Bila terdapat indikasi bahwa amandel tersebut menjadi masalah, maka perlu dibuang. Kalau tetap dipertahankan, anak menderita sampai dewasa karena sering sakit-sakitan. Selain itu, infeksinya pun bisa meluas ke daerah lainnya, semisal ke sinus.
Tindakan operasi akan dilakukan dengan melihat kondisi si anak. Kendati masih kecil, tapi bila mengalami gangguan napas dan bahkan berisiko mengalami sleep apneu atau berhenti bernapas tiba-tiba di saat tidur, maka operasi harus segera dilakukan. Pada kondisi tak membahayakan, operasi dapat ditunda hingga usia anak di atas 3 tahun. Lebih baik lagi di atas usia 5 tahun.
* Adenoid
Sama halnya seperti amandel, tonsil yang berada di belakang rongga hidung ini akan membesar di usia 3 tahun. Setelah itu harusnya mengecil dan makin lama menghilang. Kalau adenoid terus bekerja menyaring kuman, keadaannya akan tetap besar dan bisa menjadi sumber infeksi. Pada anak, kasus ini dapat berkembang menjadi hipertropi adenoid atau adenoid yang membesar sampai menutupi saluran hidung sehingga anak susah bernapas.
Waspadalah bila dalam keadaan tidur anak sering mengorok dengan keras. Gangguan napas pun sering ditunjukkan dengan tidur gelisah, kerap terbangun, dan mimpi buruk.
Secara fisik, anak yang mengalami hipertropi adenoid dapat dikenali dari wajahnya yang khas atau wajah adenoid (facies adenoid) dengan ciri:
* mulutnya selalu terbuka
* langit-langit mulut tumbuh cekung ke atas
* gigi rahang atas maju ke depan
Akibat mulut yang selalu terbuka, kuman mudah masuk ke dalam tubuh sehingga infeksi mudah terjadi. Amandel pun harus bekerja keras sehingga ikut membesar.


PENYAKIT SEPUTAR TELINGA

Penyakit yang ditemui di daerah telinga sebetulnya merupakan dampak dari adanya radang tenggorok, sinusitis, infeksi adenoid, dan lainnya yang berkelanjutan. Jarak antara saluran tenggorok, hidung, dan telinga yang pendek sekali menyebabkan kuman pada saluran tersebut naik ke telinga. Apalagi muara telinga atau tuba eustaschius pada anak masih pendek dan lebar sehingga sangat mudah terjadi infeksi dari daerah sekitarnya.
* Otitis Media Akut (OMA)
OMA adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada gendang telinga sehingga tampak merah dan bengkak. Keluhannya yaitu nyeri telinga. Pada anak yang lebih kecil juga menimbulkan gejala panas tinggi. Dengan obat-obatan, peradangan ini akan sembuh. Namun, bila kondisinya sudah terlalu berat atau sudah terjadi abses, maka nanah di dalam telinga bagian tengah perlu dikeluarkan dengan cara menusuk abses yang terdapat di gendang telinga. Cara ini disebut myringotomy. Setelah itu permukaan gendang bisa menutup lagi dengan baik. Bila nanah keluar maka panas tubuh anak akan turun.
Seringkali, OMA pada anak tidak ketahuan. Begitu demamnya menurun, tiba-tiba keluar cairan dari telinga si anak. Nah, ini berarti gendang telinganya pecah dan mengeluarkan nanah yang disebut congek.
* Congekan
Congekan sebetulnya terjadi karena penanganan infeksi di sekitar THT yang tidak tuntas. Bila gendang telinga sampai pecah, maka permukaannya tak bisa rapat lagi, tidak seperti halnya bila nanah dikeluarkan dengan cara myringotomy. Akibatnya, anak tak lagi memiliki selaput yang dapat melindungi telinganya dari paparan kuman dan infeksi yang menimbulkan nanah atau congek itu tetap berlangsung.
Bila tak diobati, bisa terjadi komplikasi lebih jauh seperti tuli dan kerusakan saraf-saraf pendengaran yang ada di otak. Anak yang congekan harus berpantang berenang karena jika telinganya kemasukan air, tak boleh dikorek. Pengorekan hanya akan menambah infeksi.
Inilah beberapa penyebab mengapa radang telinga akut memburuk menjadi congekan:
- pengobatan terlambat diberikan/tidak memadai
- kuman cukup ganas
- daya tahan tubuh yang jelek karena gizi kurang dan higiene buruk
- kolesteatum atau adanya senyawa protein yang merusak tulang telinga. Timbulnya kolesteatum juga dirangsang oleh infeksi telinga yang terus-menerus. Diperlukan tindakan operasi untuk membuang kolesteatum ini.
* Kemasukan Benda Asing di Telinga
Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu saja anak jadi tak bisa mendengar. Namun, biasanya anak tak melaporkan keluhannya sebelum timbul keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut. Lama-lama telinganya berbau. Jika hal ini terjadi, orang tua patut mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan menanganinya sendiri karena bisa-bisa benda yang masuk malah melesak ke dalam karena anatomi liang telinga yang berlekuk. Belum lagi di sana banyak terdapat saraf-saraf dan bisa terjadi luka.
Benda yang masuk biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh dokter THT dengan menggunakan peralatan dan keahlian khusus.




SINDROMA DOWN, PENYEBAB UTAMA RETARDASI MENTAL

Penyakit ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1866 oleh Dr. Langdon Down dari Inggris, tetapi baru pada awal tahun enampuluhan diketemukan diagnosisnya secara pasti yaitu dengan pemeriksaan kromosom.

Dahulu nama penyakit ini dikenal dengan Mongoloid atau Mongolism karena penderita penyakit ini mempunyai gejala klinik yang khas yaitu wajahnya seperti bangsa Mongol dengan mata yang sipit membujur keatas. Tetapi setelah diketahui bahwa penyakit ini terdapat pada seluruh bangsa didunia dan adanya tuntutan dari pemerintah negara Mongolia yang menganggap kurang etis terhadap pemberian nama tersebut maka dianjurkan untuk mengganti nama dengan sindroma Down. Sedangkan arti kata sindroma sendiri adalah kumpulan dari gejala-gejala klinik. Dengan demikian sindroma Down adalah penyakit yang merupakan kumpulan gejala klinik tertentu yang diketemukan oleh Bapak Down.

Gejala Penderita Sindroma Down

Sindroma Down adalah termasuk golongan penyakit genetik karena cacatnya terdapat pada bahan keturunan/gen tetapi penyakit ini pada dasarnya bukan penyakit keturunan (diwariskan). Secara garis besar penderita ini dengan mudah bisa dilihat yaitu wajah yang khas dengan mata sipit yang membujur keatas, jarak kedua mata yang berjauhan dengan jembatan hidung yang rata, hidung yang kecil, mulut kecil dengan lidah yang besar sehingga cenderung dijulurkan dan telinga letak rendah. Tangan dengan telapak yang pendek dan biasanya mempunyai rajah telapak tangan yang melintang lurus (horisontal/ tidak membentuk huruf M), jari pendek-pendek, biasanya jari ke5 sangat pendek hanya mempunyai 2 ruas dan cenderung melengkung. Tubuh pendek dan cenderung gemuk. Gejala yang biasanya merupakan keluhan utama dari orang tua adalah retardasi mental, biasanya IQ antara 50-70. Tetapi kadang-kadang IQ bisa sampai 90 terutama pada kasus-kasus yang diberi latihan.

Pemeriksaan yang Dibutuhkan

Bila bayi baru lahir biasanya dokter akan menduga adanya sindroma Down karena selain wajah yang khas juga tubuhnya yang sangat lentur, biasanya otot-ototnya sangat lemas sehingga menghambat perkembangan gerak bayi. Pada saat masih bayi tersebut agak susah bagi dokter untuk menentukan diagnosisnya, apalagi kalau orang tuanya juga mempunyai mata yang sipit. Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan kromosom dari sel darah putih. Tubuh manusia terdiri dari sel-sel, didalam sel terdapat inti, didalam inti terdapat kromosom yang pada orang normal jumlahnya 46. Jumlah tersebut terdiri dari kromosom 1 sampai dengan 22 masing-masing sepasang (jumlah menjadi 44) ditambah 2 kromosom penanda kelamin yaitu sepasang kromosom X pada wanita dan kromosom X dan Y pada laki-laki. Pada penderita sindroma Down jumlah kromosom 21 tidak sepasang melainkan 3 sehingga jumlah total kromosom menjadi 47. Bila bayi itu beranjak besar maka perlu pemeriksaan IQ untuk menentukan jenis latihan/ sekolah yang diberikan. Pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan adalah pemeriksaan jantung karena pada penderita ini sering mengalami kelainan jantung.
Dinegara-negara maju pemeriksaan kromosom dapat dilakukan sebelum bayi lahir. Bila ibu dicurigai akan melahirkan bayi dengan sindroma Down dilakukan pengambilan cairan ketuban atau sedikit bagian dari ari-ari (plasenta) untuk diperiksa kromosomnya. Ada juga pemeriksaan pada ibu hamil yang tidak dengan tindakan yaitu hanya pemeriksaan ultrasonografi (USG), serum darah tertentu (Alfa Feto Protein) dan hormon (HCG dan UE3) saja telah bisa menduga adanya bayi sindroma Down dalam kandungan pada kehamilan sebelum 20 minggu. Sayangnya pemeriksaan-pemeriksaan ini masih cukup mahal untuk ukuran Indonesia. Tujuan pemeriksaan dalam kandungan adalah bila ternyata calon bayi tersebut akan menderita sindroma Down, biasanya disepakati bersama untuk digugurkan. Apakah pengguguran kandungan karena penyakit genetik di Indonesia telah resmi diatur oleh undang-undang kesehatan dan norma-norma agama, masih merupakan suatu perdebatan.

Penyebab Sindroma Down

Angka kejadian sindroma Down rata-rata diseluruh dunia adalah 1 pada setiap 700 kelahiran. Kejadian ini akan tambah tinggi dengan tambah tuanya usia ibu hamil. Biasanya calon-calon bayi sindroma Down 60% cenderung akan gugur dan 20% akan lahir mati. Diatas telah disebutkan bahwa pada penderita ini mempunyai jumlah kromosom 47. Dimana penambahan kromosom tadi pada kromosom 21 sehingga kromosom 21 jumlahnya menjadi 3 yang dikenal dengan nama trisomi. Oleh karena itu didunia kedokteran sindroma Down juga dikenal dengan nama trisomi 21. Kromosom anak berasal dari bapak dan ibunya masing-masing separuh dari jumlah kromosom seluruhnya. Pada penderita ini diduga mendapat jumlah kromosom 23 dari bapak dan 24 dari ibu hal ini disebabkan karena adanya pembelahan sel telur ibu yang tidak sempurna. Sindroma Down banyak dilahirkan oleh ibu umur tua, ibu-ibu diatas 35 tahun harus waspada akan kemungkinan ini. Sel telur wanita telah dibuat pada saat wanita tersebut masih dalam kandungan yang akan dimatangkan satu-persatu setiap bulan pada saat wanita tersebut akil balik. Oleh karena itu pada saat wanita menjadi tua kondisi sel telur tersebut kadang-kadang menjadi kurang baik dan pada waktu dibuahi oleh sel telur laki-laki, sel benih ini mengalami pembelahan yang kurang sempurna. Berbeda dengan laki-laki yang akan selalu berproduksi sel telur setiap 3 bulan sekali. Penyebab timbulnya kelebihan kromosom 21 bisa pula karena bawaan lahir dari ibu atau bapak yang mempunyai dua kromosom 21 tetapi terletak tidak pada tempat yang sebenarnya, misalnya salah satu kromosom 21 tersebut menempel pada kromosom lain sehingga pada waktu pembelahan sel kromosom 21 tersebut tidak membelah dengan sempurna. Bapak atau ibu yang mempunyai kromosom seperti ini akan selalu normal tetapi 50% dari puteranya atau bahkan 100% akan memderita sindroma Down tergantung bentuk kelainan tempat dari kromosom tersebut. Jumlah penderita sindroma Down bentuk ini hanya 4% dari semua kasus sindroma Down dan biasanya tidak berhubungan dengan usia ibu.

Penanganan Penderita Sindroma Down

Secara medik tidak ada pengobatan pada penderita ini karena cacatnya pada sel benih yang dibawa dari dalam kandungan. Pada saat bayi baru lahir bila diketahui adanya kelemahan otot bisa dilakukan latihan otot yang akan membantu mempercepat kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penderita ini bisa dilatih dan dididik menjadi manusia yang mandiri untuk bisa melakukan semua keperluan pribadinya sehari-hari seperti berpakaian dan buang air, walaupun kemajuannya lebih lambat dari anak biasa. Bahkan beberapa peneliti mengatakan dengan latihan bisa menaikkan IQ sampai 90. Dari beberapa penelitian mengatakan bahwa anak-anak penderita sindroma Down yang diberi latihan dini akan menaikan intelegensianya 20% lebih tinggi pada saat mereka mulai mengikuti sekolah formal. Latihan ini harus dilestarikan walaupun anak sudah dewasa. Jenis latihan yang bisa diberikan pada anak-anak ini yaitu "latihan dasar dirumah" yang biasanya diberikan pada anak dibawah 2 tahun atau pada anak-anak yang tinggal dipedesaan, latihan ini dikerjakan oleh orang tua dengan konsultasi atau kunjungan rumah dari guru atau tenaga medis (ahli fisioterapi, ahli terapi bicara, ahli terapi kerja) secara rutin. Pada saat masih bayi orang tua bisa melatih kelemahan otot misalnya dengan menggantungkan kepala bayi pada ujung bantal sehingga bayi akan berusaha mengangkat kepala, hal ini akan melatih otot-otot leher. Memberikan bunyi-bunyian/musik dan mainan yang berwarna akan merangsang sistem syaraf bayi untuk mengenalinya. Latihan lain yang bisa diberikan oleh oleh orang tua dirumah antara lain seperti menyusun dan memadukan balok-balok, mengenali warna, pada saat itu sekali gus anak bisa mengenal "kata" misalnya pada saat diperintah letakkan balok ini maka anak akan mengenal kata letakkan. Bila anak beranjak besar bisa pula diperintahkan untuk membantu didapur misalnya untuk mencuci daun kubis dan tomat secara tidak langsung anak tersebut bisa mengidentifikasi barang dan warna bahwa daun kubis yang berwarna putih sedang tomat yang berwarna merah. Pemberian latihan ini harus dipertimbangkan jangan sampai anak merasa capai dan bosan. "Latihan dasar terpusat" diberikan pada anak-anak usia taman kanak-kanak pada suatu tempat tertentu/terpusat, biasanya diberikan anatara 3-5 jam perhari selama 5 hari berturut-turut perminggunya. "Latihan kombinasi" antara dirumah dan terpusat ini biasanya diberikan pada anak-anak yang dengan gangguan fisik sehingga tidak bisa secara rutin datang kesekolah/tempat tertentu. Jenis latihan yang lain adalah konsultasi, ini dikerjakan hanya pada saat-saat tertentu datang pada seorang ahli seperti dokter anak, ahli jiwa, ahli fisioterapi. Latihan secara resmi dari pusat-pusat pendidikan/sekolah/ sheltered workshop memang dibutuhkan secara berkesinambungan, tetapi interaksi dari keluarga sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak terutama pada latihan dini peranan orang tua sangat penting. Orang tua jangan sekali-kali berpendapat bahwa anak itu cacat sehingga dibiarkan apa adanya atau pasrah pada pendidikan formal.

Pencegahan

Pada ibu-ibu usahakan untuk tidak hamil setelah usia 35 tahun. Memang ini merupakan suatu problem tersendiri dengan majunya jaman dimana wanita cenderung mengutamakan karir sehingga menunda perkawinan dan atau kehamilan. Sangatlah bijaksana bila informasi ini disampaikan bersama-sama oleh petugas keluarga berencana. Dinegara-negara maju informasi ini bisa diberikan oleh badan yang memberikan konseling pranikah. Berkonsultasilah kedokter bila pernah mengalami keguguran atau melahirkan anak yang cacat, mungkin dibutuhkan suatu pemeriksaan-pemeriksaan tertentu. Bila sudah terjadi kehamilan pencegahan bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah dan atau kromosom dari cairan kandungan/ari-ari seperti telah disebutkan diatas.

Suatu Tantangan Bagi Umat Beragama

Akhir-akhir ini dibeberapa surat kabar memberitakan tentang banyaknya praktek dokter ataupun para medis yang melakukan tindakan aborsi, ini menunjukkan banyaknya permintaan aborsi. Didalam buku-buku teks kedokteran aborsi berkonotasi sengaja digugurkan sedangkan miscarriage berarti keguguran (tidak disengaja). Bahkan diklinik ibu hamil dinegara berbahasa Inggris, bila dokter menanyakan kepada pasien berapa kali ibu mengalami abortus, pasien akan marah atau bahkan akan menjawab : saya punya agama kuat yang menghargai buah kehamilan. Kebalikannya di Indonesia banyak orang/pasien mengatakan abortus kepada dokternya padahal yang dimaksud adalah keguguran. Kembali ke masalah aborsi, jelas bahwa yang dimaksud dengan abortus adalah sengaja digugurkan. Seperti telah dikatakan diatas sebagai salah satu sarana pencegahan timbulnya atau bertambah banyaknya kasus sindroma Down di dunia adalah pemeriksaan bayi dalam kandungan (8-12 minggu). Bila calon bayi tersebut akan menderita sindroma Down atau penyakit genetik yang lain maka dokter akan menyarankan (tidak memaksa) untuk mengugurkan kandungan / calon bayi. Sampai sekarang tindakan pengguguran kandungan untuk tujuan pemilihan bayi dalam kandungan (bukan karena ancaman kesehatan) belum resmi diatur oleh undang-undang kesehatan. Sepuluh tahun yang lalu seorang dokter ahli kandungan di sebuah laboratorium genetika di Jakarta diperbincangkan dimedia masa karena tindakan pengguguran tadi yang diduga tidak beralasan penyakit genetika tetapi eugenika yaitu pemilihan calon bayi. Misalnya pasangan yang sudah mempunyai anak banyak tetapi semuanya perempuan, pada saat isteri hamil lagi dan diketahui bahwa bayinya perempuan (sehat) maka pasangan tersebut meminta untuk digugurkan. Dengan kemajuan ilmu kedokteran bahkan sekarang bisa mendeteksi kelainan yang lebih kecil lagi yaitu kelainan gen yang bisa dilihat dengan pemeriksaan DNA. Bagaimana sikap kita sebagai umat beragama apabila kita mengetahui bahwa jelas pasangan kita membawa penyakit keturunan tertentu? Apakah kita pasrah kepada Allah SWT dengan tanpa memeriksakan diri dan menerima apa adanya bayi yang akan lahir? Lalu apa gunanya perkembangan ilmu pengetahuan untuk diri kita?. Suatu kontradiksi yang bisa menimbulkan ketegangan jiwa pasti akan muncul bagi kita yang kebetulan menderita salah satu penyakit genetik dan tahu apa yang sebenarnya terjadi, maka sangatlah bijaksana bila masalah ini dibahas bersama. Seperti buah simalakama diperiksa takut, tidak diperiksa takut, digugurkan dosa, tidak digugurkan menolak kehadirannya. Lalu bagaimana caranya mencegah atau menurunkan jumlah penderita penyakit genetik? Suatu dilema buat kita sebagai umat beragama.


Prof. dr. Sultana MH Faradz, PhD
Ahli Genetika Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Seamarang




Kelainan Refraksi: Rabun Saat Melihat Benda Jauh dan Saat Membaca

Mata adalah salah satu dari indera tubuh manusia yang berfungsi untuk penglihatan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kurang terperhatikan, sehingga banyak penyakit yang menyerang mata tidak diobati dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan.

Gangguan penglihatan yang paling sering dialami adalah rabun, dapat berupa rabun melihat be nda jauh, rabun melihat benda pada jarak dekat, rabun ketika sedang membaca yang biasanya dialami mereka yang berusia di atas 40 tahun atau campuran dari rabun melihat benda jauh dan rabun ketika sedang membaca. Semua jenis rabun mata pada intinya merupakan gangguan memfokuskan bayangan benda yang dilihat atau kelainan refraksi(Ametropia).

Kelainan refraksi(Ametropia) adalah penyimpangan sinar-sinar sejajar yang dipantulkan dari benda yang kita lihat, dimana sinar-sinar tersebut dibiaskan oleh lensa mata dalam keadaan rileks tidak tepat pada retina. Kelainan refraksi dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak.

Jika anda mengalami keluhan rabun pada mata anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter mata atau tenaga medis optik agar diberikan saran dan solusi untuk mengatasi masalah anda. Disarankan juga untuk memeriksakan mata paling lambat satu tahun sekali, sehingga keluhan anda dapat diobati lebih awal dan mencegah penyakit yang lebih parah untuk gangguan-gangguan yang terjadi pada mata yang dapat mengganggu aktivitas sampai menyebabkan kebutaan. Pemeriksaan mata rutin dapat dilakukan lebih sering pada mereka yang memiliki riwayat keluarga yang memiliki kelainan refraksi, tekanan darah tinggi, diabetes atau katarak.

Macam-macam kelainan Refraksi

• Mata Myopia
Sering dikatakan rabun jauh, yaitu penurunan ketajaman penglihatan jauh jika dibanding dengan orang normal. Penyebab myopia adalah sumbu bola mata yang terlalu panjang atau daya bias lensa mata yang terlalu kuat. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita myopia adalah buram dalam melihat benda jauh, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan pemberian kaca minus/ cekung.




• Mata Hipermetrop.
Yaitu penderita dengan kelainan ini mengeluh ketajaman penglihatannya kabur baik jauh maupun dekat. Penyebab myopia adalah sumbu bola mata yang terlalu pendek atau daya bias lensa mata yang terlalu lemah. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita hipermetrop adalah buram dalam melihat benda jauh maupun dekat, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan lensa plus / cembung. Keadaan ini banyak timbul pada anak-anak, terutama anak yang lahir prematur, dengan bertambahnya usia maka terjadi pertumbuhan bola mata sehingga ukuran koreksi lensanya menurun.



• Mata Asigmatisme.
Mata asigmatisme atau sering disebut juga mata cylindris yaitu kelainan ketajaman penglihatan disebabkan karena penderita tidak dapat melihat sama jelas pada gambar disatu bidang datar sehingga penderita biasanya merasa berbayang dalam melihat benda jauh. Hal ini disebabkan karena tidak sama kelengkungan kornea dan permukaan kornea yang tidak rata. Mata asigmatisme dapat dikoreksi dengan lensa cylindris.




Penanganan

Ada bermacam-macam penanganan:

  • Konvensional yaitu dengan pemakaian kacamata, pemberian resep kacamata sebaiknya diberikan maksimal sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan ini dipergunakan untuk merangsang saraf penglihatan.
  • Dengan pemakaian lensa kontak, dengan pemakaian lensa kontak penderita dituntut lebih dalam menjaga kebersihan.
  • Dengan bedah Refraktif (Lasik) yaitu dengan penipisan atau irisan pada kornea untuk mengurangi tebalnya, umumnya dilakukan pada penderita telah berumur lebih dari 22 tahun, dengan asumsi bentuk bola mata telah maksimal dan penderita kooperatif.
  • Dengan bedah lensa jernih, dilakukan pada penderita dengan miop yang sangat tinggi yang tidak memungkinkan di lakukan Lasik, atau bisa juga ditanam lensa didepan iris.


DIABETES MELITUS

Banyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu anda pahami adalah anda tidak sendiri.

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.

Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur.

Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.

Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5%. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya.


Apa sih Diabetes Mellitus?

gejala diabetesDiabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadarglukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurutkriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.

Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.

Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.

Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.

Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus

Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.

Ada 2 tipe Diabetes Mellitus, yaitu:

  1. Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
  2. Diabettes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM)
Diabetes Mellitus tipe 1Diabetes Mellitus tipe 2
Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin
Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif
Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun, yaitu anak-anak dan remaja.
Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun
Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (berupa infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik.
Faktor resiko untuk diabetes tipe 2 adalahobesitas dimana sekitar 80-90% penderita mengalami obesitas.
90% sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan permanen. Terjadi kekurangan insulin yang berat dan penderita harus mendapatkan suntikan insulin secara teratur
Diabetes Mellitus tipe 2 juga cenderung diturunkan secara genetik dalam keluarga

Penyebab diabetes lainnya adalah:

  • Kadar kortikosteroid yang tinggi
  • Kehamilan diabetes gestasional), akan hilang setelah melahirkan.
  • Obat-obatan yang dapat merusak pankreas.
  • Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

Sulitnya Membaca Gejala Diabetes

gejala diabetesGejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih.

Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri). Akibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

Diabetes Mellitus tipe 1Diabetes Mellitus tipe 2

Timbul tiba-tiba.

Tidak ada gejala selama beberapa tahun. Jika insulin berkurang semakin parah maka sering berkemih dan sering merasa haus.

Berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum.

Jarang terjadi ketoasidosis.

Pada penderita diabetes tipe 1, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Meskipun kadar gula di dalam darah tinggi tetapi sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, sehingga sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain.

Sumber untuk energi dapat berasal dari lemak tubuh. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).

Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.

Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.

Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa mengalami ketoasidosisjika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.

Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis.

Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.

Mendiagnosis Diabetes Mellitus

Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau bisa juga diambil setelah makan.

Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas 65 tahun. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang lebih tinggi.

Kriteria Diagnostik Gula darah (mg/dL)

Bukan DiabetesPra DiabetesDiabetes
Puasa<>110-125> 126
Sewaktu<>110-199> 200

Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada wanita hamil.

Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa. Lalu penderita diminta meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.

Hasil glukosa contoh darah dibandingkan dengan kriteria diagnostik gula darah terbaru yang dikeluarkan oleh PERKENI tahun 2006.

Sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2, biasanya selalu menderita pra-diabetes, yang memiliki gejala tingkat gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa diabetes. Setidaknya 20% dari populasi usia 40 hingga 74 tahun menderita pra-diabetes.

Penelitian menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan sistem peredaran darah selama pra-diabetes ini. Dengan pre-diabetes, anda akan memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. Saat Anda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi 2 hingga 4 kali.

Akan tetapi, pada beberapa orang yang memiliki pra-diabetes, kemungkinan untuk menjadi diabetes dapat ditunda atau dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diabetes dan pra-diabetes dapat muncul pada orang-orang dengan umur dan ras yang beragam, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi.

Komplikasi Diabetes Bisa Mematikan

komplikasi diabetesDiabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinyaaterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes.

Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.

Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.

Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).

Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.

Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.

Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.

Terapi Untuk Diabetes Mellitus

Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan.

Meskipun demikian, semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang menjadi semakin berkurang. Untuk itu diperlukan pemantauan kadar gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.

Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet. Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur.

Namun, sebagian besar penderita merasa kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olah raga yang teratur. Karena itu biasanya diberikan terapi sulih insulin atau obat hipoglikemik (penurun kadar gula darah) per-oral.

Diabetes tipe 1 hanya bisa diobati dengan insulin tetapi tipe 2 dapat diobati dengan obat oral. Jika pengendalian berat badan dan berolahraga tidak berhasil maka dokter kemudian memberikan obat yang dapat diminum (oral = mulut) atau menggunakan insulin.

Berikut ini pembagian terapi farmakologi untuk diabetes, yaitu:

  1. Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
  2. Terapi Sulih Insulin

1. Obat hipoglikemik oral

Golongan sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan meningkatkan efektivitasnya.

Obat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus.

Obat hipoglikemik per-oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup.

Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan 2-3 kali pemberian.
Jika obat hipoglikemik per-oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan suntikan insulin.

2. Terapi Sulih Insulin

insulinPada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan).

Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya.

Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.

Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda:

  1. Insulin kerja cepat.
    Contohnya adalah
    insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar.
    Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam.
    Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan.

  2. Insulin kerja sedang.
    Contohnya adalah
    insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan.
    Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam.
    Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam.

  3. Insulin kerja lambat.
    Contohnya adalah
    insulin suspensi seng yang telah dikembangkan.
    Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.

Sediaan insulin stabil dalam suhu ruangan selama berbulan-bulan sehingga bisa dibawa kemana-mana.

Pemilihan insulin yang akan digunakan tergantung kepada:

*Keinginan penderita untuk mengontrol diabetesnya
*Keinginan penderita untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosisnya
*Aktivitas harian penderita
*Kecekatan penderita dalam mempelajari dan memahami penyakitnya
*Kestabilan kadar gula darah sepanjang hari dan dari hari ke hari.

Sediaan yang paling mudah digunakan adalah suntikan sehari sekali dari insulin kerja sedang. Tetapi sediaan ini memberikan kontrol gula darah yang paling minimal.

Kontrol yang lebih ketat bisa diperoleh dengan menggabungkan 2 jenis insulin, yaitu insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Suntikan kedua diberikan pada saat makan malam atau ketika hendak tidur malam.

Kontrol yang paling ketat diperoleh dengan menyuntikkan insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang pada pagi dan malam hari disertai suntikan insulin kerja cepat tambahan pada siang hari.

Beberapa penderita usia lanjut memerlukan sejumlah insulin yang sama setiap harinya; penderita lainnya perlu menyesuaikan dosis insulinnya tergantung kepada makanan, olah raga dan pola kadar gula darahnya. Kebutuhan akan insulin bervariasi sesuai dengan perubahan dalam makanan dan olah raga.

Beberapa penderita mengalami resistensi terhadap insulin. Insulin tidak sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap insulin pengganti. Antibodi ini mempengaruhi aktivitas insulin sehingga penderita dengan resistansi terhadap insulin harus meningkatkan dosisnya.

Penyuntikan insulin dapat mempengaruhi kulit dan jaringan dibawahnya pada tempat suntikan. Kadang terjadi reaksi alergi yang menyebabkan nyeri dan rasa terbakar, diikuti kemerahan, gatal dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan selama beberapa jam.

Suntikan sering menyebabkan terbentuknya endapan lemak (sehingga kulit tampak berbenjol-benjol) atau merusak lemak (sehingga kulit berlekuk-lekuk). Komplikasi tersebut bisa dicegah dengan cara mengganti tempat penyuntikan dan mengganti jenis insulin. Pada pemakaian insulin manusia sintetis jarang terjadi resistensi dan alergi.

Pengaturan diet sangat penting. Biasanya penderita tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan.

Semua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi.

Penderita juga harus memberikan perhatian khusus terhadap infeksi kaki sehingga kukunya harus dipotong secara teratur. Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.

Mencegah Bahaya Komplikasi

Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes. Adanya glukosa bisa diketahui dari air kemih; tetap pemeriksaan air kemih bukan merupakan cara yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan.

Saat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah menggunakan alat pengukur glukosa darah. Penderita diabetes harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.

Insulin maupun obat hipoglikemik per-oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga terjadi hipoglikemia. Hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah) juga bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan.

Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati.

Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.

Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.

Oleh sebab itu, penderita diabetes harus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia. Atau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus buah, sepotong kue, buah-buahan atau makanan manis lainnya.

Penderita diabetes tipe I harus selalu membawa glukagon, yang bisa disuntikkan jika mereka tidak dapat memakan makanan yang mengandung gula.

Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah:
*Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
*Sakit kepala
*Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
*Badan gemetaran
*Berkeringat
*Bingung
*Penurunan kesadaran, koma.

Ketoasidosis diabetikum merupakan suatu keadaan darurat. Tanpa pengobatan yang tepat dan cepat, bisa terjadi koma bahkan kematian. Penderita harus dirawat di unit perawatan intensif. Diberikan sejumlah besar cairan intravena dan elektrolit (natrium, kalium, klorida, fosfat) untuk menggantikan yang hilang melalui air kemih yang berlebihan.

Insulin diberikan melalui intravena sehingga bisa bekerja dengan segera dan dosisnya disesuaikan. Kadar glukosa, keton dan elektrolit darah diukur setiap beberapa jam, sehingga pengobatan yang diberikan bisa disesuaikan.

Contoh darah arteri diambil untuk mengetahui keasamannya. Pengendalian kadar gula darah dan penggantian elektrolit biasanya bisa mengembalikan keseimbangan asam basa, tetapi kadang perlu diberikan pengobatan tambahan untuk mengoreksi keasaman darah.

Pengobatan untuk koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik sama dengan pengobatan untuk ketoasidosis diabetikum yaitu diberikan cairan dan elektrolit pengganti. Kadar gula darah harus dikembalikan secara bertahap untuk mencegah perpindahan cairan ke dalam otak. Kadar gula darah cenderung lebih mudah dikontrol dan keasaman darahnya tidak terlalu berat.

Jika kadar gula darah tidak terkontrol, sebagian besar komplikasi jangka panjang berkembang secara progresif. Retinopati diabetik dapat diobati secara langsung dengan pembedahan laser untuk menyumbat kebocoran pembuluh darah mata sehingga bisa mencegah kerusakan retina yang menetap. Terapi laser dini bisa membantu mencegah atau memperlambat hilangnya penglihatan.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah. Mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan dengan terapi misalnya patuh meminum obat.

Hindari Diabetes dengan Ubah Gaya Hidup

Faktor keturunan memiliki pengaruh apakah seseorang dapat terkena diabetes atau tidak. Selain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes.

Obesitas artinya berat badan berlebih minimal sebanyak 20% dari berat badan idaman. Juga berarti indeks masa tubuh lebih dari 25 kg/m2. Lemak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode penatalaksanaan untuk diabetes tipe 2.

Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Ternyata ada hubungan antara diabetes tipe 2 dengan letak tumpukan lemak terbanyak. Bila timbunan lemak terbanyak terdapat di perut maka risiko terkena diabetes lebih tinggi.

Para peneliti juga percaya bahwa gen yang membawa sifat obesitas ikut berperan dalam menyebabkan diabetes. Gen yang bernama gen obes ini mengatur berat badan melalui protein pemberi kabar apakah kita lapar atau tidak. Pada percobaan dengan tikus, bila gen ini bermutasi maka tikus akan menjadi obes dan mengalami diabetes tipe 2.

Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di depan TV dan komputer. Menonton TV akan menyebabkan tidak bergerak juga berpengaruh terhadap pola makan mengemil.

Bagaimana cara mengatasi kegemukan untuk menghindari diabetes?
Caranya mudah, murah dan efektif, antara lain:
1.Membiasakan diri untuk hidup sehat
2.Biasakan diri berolahraga secara teratur
3.Hindari menonton TV atau main komputer terlalu lama
4.Jangan mengkonsumsi permen, coklat, atau snack dengan kandungan garam yang tinggi.
5.Hindari makanan siap saji dengan kandungan kadar karbohidrat dan lemak tinggi.
6.Konsumsi sayuran dan buah-buahan.



Stop AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

  • Cara Penularan virus HIV AIDS
  • 1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

    2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

    3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

    4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

    Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
    serta Urine (Air seni atau air kencing).

  • Tanda dan Gejala Penyakit AIDS
  • Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

    Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

    1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

    2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

    3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

    4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

    5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

    6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS
  • Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

    Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.



    0 komentar: